Oleh : Agung Setianto dan Desvery Budi Yandra
Maksud dilakukannya penelitian ini adalah melakukan upaya penanggulangan bencana gerakan tanah dengan memetakan zona-zona kerentanan gerakan tanah berdasarkan SNI 13-7124-2005 tentang penyusunan peta kerentanan gerakan tanah di Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa tengah.
Sedangkan, Tujuannya yaitu :
- Mengetahui faktor pengontrol dominan yang memicu terjadinya gerakan tanah di daerah penelitian
- Mengetahui dan memahami persebaran tingkat kerentanan gerakan tanah pada lokasi penelitian.
Lokasi administrasi penelitian berada di Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah. Skala peta zona gerakan tanah adalah 1:25.000 untuk Kecamatan/Kota di Pulau Jawa menggunakan 3 klasifikasi zona kerentanan gerakan tanah, yaitu zona kerentanan gerakan tanah tinggi, sedang, dan rendah. Penelitian ini menggunakan analisis GIS dalam pemetaan zona kerentanan gerakan tanah dan melakukan penyusunan peta zona kerentanan gerakan tanah dengan metode tidak langsung berdasarkan SNI 13-7124-2005.
Peta Geologi Regional Daerah Penelitian
Peta Lokasi Daerah Penelitian
METODELOGI PENELITIAN
Perbandingan Hasil Interpretasi Citra dan Survei Lapangan
Peta Distribusi Luas Gerakan Tanah
Peta Geologi Skala 1:25.000 Daerah Penelitian
Penampang Sayatan Geologi
Kenampakan Morfologi Daerah Penelitian
Peta Kemiringan Lereng Daerah Penelitian
Peta Tata Guna Lahan Daerah Penelitian
Peta Zona Kerentanan Gerakan Tanah Daerah Penelitian
Foto Zona Kerentanan Gerakan Tanah Rendah
Foto Zona Kerentanan Gerakan Tanah Sedang
Foto Zona Kerentanan Gerakan Tanah Tinggi
KESIMPULAN
1.Berdasarkan hasil penelitian menggunakan metode tidak langsung , faktor pengontrol dominan yang menyebabkan terjadinya gerakan tanah di daerah penelitian adalah kemiringan lereng dengan total nilai bobot tertinggi, yaitu 0,2594.
2.Daerah penelitian memiliki 3 kelas zona kerentanan gerakan tanah dengan tingkat persebaran bervariasi , yaitu zona kerentanan gerakan tanah rendah yang memiliki luas area 25, 68 Km2 dan pelamparan 60,9%, zona kerentanan gerakan tanah sedang yang memiliki luas area 11,2 Km2 dan pelamparan 26,8% , dan zona kerentanan gerakan tanah tinggi yang memiliki luas area 5,19 Km2 dan pelamparan 12,3%.